Powered By Blogger

Sabtu, 12 Maret 2011

Alasan Mengapa Diperlukan Konsultasi Online

Kenapa perlu ada konsultasi online???

Ada beberapa alasan mengapa perlu ada konsultasi yg bersifat online, yaitu :

1. Forum yang bersifat online adalah wadah atau sarana untuk berbagi segala macam hal sesuai dengan tujuan diadakannya forum tersebut. Tetapi jika seseorang memiliki masalah yang bersifat sangat privasi dan membutuhkan "solusi dengan segera", maka forum bukanlah wadah yang tepat.
   Bisakah seseorang yang baru saja melakukan hubungan seks bebas (free sex) bercerita secara "terbuka" di dalam sebuah forum betapa dia merasa menyesal akan perbuatannya meskipun ada sedikit perasaan lega bahwa dia sudah merasakan hubungan seks???
   Yang terjadi adalah sebagian besar anggota forum menyalahkan beliau dan bahkan tidak jarang mencaci-maki dengan berbagai sebutan (jala*g, bit*h) yang hasilnya malah memojokkan posisi beliau sehingga akhirnya memutuskan tidak jadi bercerita lagi.
   Free sex bagaimanapun juga tidak bisa dibenarkan secara NORMA dan AGAMA, tetapi bisa saja beliau melakukan free sex atas paksaan pacar, atau dalam kondisi batin tertekan karena orangtua yang tidak bisa akur dan sebentar lagi bercerai. Apakah dalam KONDISI YANG DEMIKIAN beliau masih patut dicaci-maki? Apakah ini murni kesalahan beliau sehingga akhirnya melakukan free sex?
   Jawabannya adalah BELIAU TIDAK BISA DIPOJOKKAN atas peristiwa yang disebabkan oleh perilaku pacar atau orangtuanya.
   Beliau justru harus kita bantu agar bisa kembali ke jalan yang benar, kembali menjadi dirinya sendiri. Diberi wawasan ekstra agar memiliki pengetahuan baru dan benar untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan ketika mengambil keputusan bagaimana menyikapi kondisinya saat ini. Bukan malah dicaci-maki oleh orang asing yang "TIDAK MENGERTI APA-APA SOAL ETIKA BERKONSULTASI".
Forum bukan jawaban tepat untuk berkonsultasi masalah yang bersifat sangat privasi tetapi lebih kepada masalah umum yang tidak mengandung privasi misalnya teknologi informasi, sharing hobi, pengalaman, update status.

2. Ada banyak forum yang menyediakan sarana private message atau inbox atau YM. Tetapi hal ini menemui banyak kendala. Private message (PM) memiliki karakter yang terbatas (misal 1500 karakter) sehingga membatasi seseorang untuk menceritakan masalahnya. Memang bisa menggunakan PM berkali-kali agar masalah tuntas diceritakan. Tetapi apakah hal itu efektif???
   Link YM bisa digunakan sebagai alternatif. Tetapi apakah orang yang kita ajak konsultasi itu online setiap saat??? Sedangkan pastinya beliau yang akan kita ajak konsultasi ini punya kesibukan lain yaitu aktivitas utamanya/pekerjaannya.
   Pertanyaan lain apakah orang tersebut memiliki komitmen untuk membantu kita sampai masalah kita benar-benar menemui solusi? JAWABANNYA = TIDAK.
   Karena itu diperlukan seseorang yang berkomitmen untuk benar-benar fokus dalam membantu seseorang supaya menemukan solusi atas masalahnya.

3. Konsultasi online ini berdasarkan prinsip "Positive Thinking" dan "Individual Center Problem Solving"
   - Positive thinking = pola pikir yang didasarkan prasangka baik kepada diri sendiri + orang lain + Tuhan sebagai Maha Pengasih dan Penyayang.
     Hal ini sangat vital dan fatal, karena sangat menentukan hasil dari konsultasi. Berpikir positif akan menghasilkan energi positif maka solusi yang akan klien ambil pun akan bersifat positif (sama-sama menguntungkan) bukan malah merugikan pihak tertentu.
    
     Misal : Andi senang sekali bermain baseball. Dia memiliki teman, si Doni, yang juga senang bermain baseball. Tetapi mereka hanyalah anak orang miskin yang berada di lingkungan kumuh dengan rumah berhimpit-himpitan.
             Sarana yang ada untuk mereka bermain hanyalah lapangan kosong di belakang rumah Andi yang sekaligus dijadikan tempat menjemur baju oleh warga sekitar. Karena memang lapangan tersebut sempit maka jika bola dipukul terlalu keras maka bola akan melambung entah kemana dan akhirnya mengenai kaca jendela warga lainnya.
             Oleh warga sekitar, Andi dan Doni akan dicap sebagai anak yang sangat nakal karena sering memecahkan kaca jendela warga. Setelah berusia 20 tahun, berkat kegigihan dalam latihan dan berusaha, Andi dan Doni menjadi pemain baseball profesional. Mereka juga akhirnya menyisihkan 20% penghasilan mereka untuk membangun lingkungan kumuh tempat mereka dulu tinggal menjadi pemukiman layak huni.

     Pertanyaannya, kenapa di saat kanak-kanak ketika mereka serius berlatih baseball sebagian besar orang men-cap mereka sebagai anak nakal dan sering kali dicai-maki oleh warga sekitar? Mengapa setelah mereka meraup sukses para warga berlaku baik kepada mereka? Apalagi setelah mereka membangun lingkungan tempat tinggal mereka.
     Apakah Andi dan Doni sebenarnya tidak merasa kecewa dengan perlakuan warga sekitarnya? Bisa saja ketika dewasa mereka akan berpikir bahwa warga sekitar hanya meraup keuntungan semata ketika mereka sukses, dan menyia-nyiakan ketika mereka dulu masih miskin seperti warga lainnya.

     Ini akan dijawab dengan positif thinking (berprasangka baik dan berpikir positif). Artinya jika Andi dan Doni yang datang kepada konsultan dengan masalah mereka, maka konsultan akan mengarahkan mereka untuk coba mengungkapkan keinginan mereka kepada orangtua bahwa mereka ingin serius menekuni baseball. Atau mengajak teman-temannya untuk bersama-sama menggalang dukungan agar disediakan lapangan bermain tempat mereka berlatih baseball bersama-sama.
     Jika yang datang adalah warga dengan perasaan marah dan kesal atas perilaku Andi dan Doni, maka konsultan akan mengarahkan warga agar bisa lebih bersabar dan mencoba untuk mencari tahu mengapa dua orang anak yang sudah sering ditegur/dimarahi ini masih saja melakukan kegiatan bermain baseball. Karena pasti ada suatu alasan kuat mengapa mereka (Andi dan Doni) mengambil resiko sering dimarahi semata-mata hanya untuk bisa bermain baseball.


   - Individual Center Problem Solving = mencari solusi atas suatu masalah berdasarkan kondisi atau apa yang dirasakan oleh seorang individu. Jadi bukan mengambil kesimpulan umum tentang solusi suatu masalah.
     Misal ada dua kasus yang sama jika hanya dilihat sekilas.
     A dan B adalah suami istri. B selingkuh. Solusi yang disarankan = CERAI
     C dan D adalah suami istri. D selingkuh. Solusi yang disarankan = INTROSPEKSI DIRI untuk kemudian RUJUK.

Pertanyaan umum : Kenapa kasusnya sama tetapi solusinya berbeda???

JAWABAN

     Pada kasus A dan B, B selingkuh karena A adalah seorang laki-laki yang kasar, maniak, pemarah, suka memukul, dan pencemburu. Maka ketika B melakukan tindakan selingkuh itu diakibatkan oleh perasaan tertekan selama B menjalani pernikahan dengan A. Jika status pernikahan ini dilanjutkan lebih jauh, maka B akan menjdi pihak yang sangat dirugikan.
Atas dasar fakta tersebut maka solusi yang bisa mereka tempuh adalah :
     *B disarankan melakukan musyawarah keluarga untuk menjelaskan apa yang sedang B dan A alami selama ini dan bisa secara ikhlas menerima jika memang perceraian adalah solusi terbaik yang bisa diambil.
      B juga bisa melakukan instrospeksi diri (baik secara norma dan agama) untuk mengkoreksi apa saja hal yang mungkin kurang baik selama menjadi istri A. Disamping itu hendaknya B jika memang sudah tidak sanggup berumah tangga dengan A, maka B boleh mengajukan perceraian dengan si A.
     *Sedangkan A disarankan untuk mengambil sesi terapi ke psikolog terdekat agar segera mendapatkan penanganan perbaikan kepribadian diri untuk mengurangi sifat temperamental beliau.

     Pada kasus C dan D, D selingkuh karena semasa kecil pernah mengalami peristiwa tidak menyenangkan yang membekas di hati D. Sejak kecil D selalu dipukuli oleh ayah kandungnya dan pernah suatu ketika D memergoki ayah kandungnya tidur dengan wanita lain. Hal ini yang mempengaruhi penilaian D terhadap sosok laki-laki. Bagi D laki-laki adalah kepribadian yang kasar dan tidak setia.
Atas dasar fakta tersebut maka solusi yang bisa mereka tempuh adalah :
     *D disarankan untuk menenangkan diri, dengan bantuan seorang psikolog atau konsultan berusaha untuk mencapai kesadaran bahwa apa yang diyakininya selama ini adalah salah. Pencapaian kesadaran ini harus disertai bukti nyata dari lingkungan sekitar bahwa masih banyak sosok laki-laki yang penyayang, setia dan bertanggungjawab terhadap keluarga.
     *C disarankan untuk melakukan introspeksi diri sekiranya ada kekurangan dalam menjalankan peran sebagai seorang suami selama berumahtangga dengan D. C juga disarankan untuk memahami perasaan D bahwa D melakukan itu semua didasarkan keyakinan yang salah mengenai sosok laki-laki. Ada baiknya C memberi kesempatan D untuk berubah disertai komitmen D untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
      Tetapi C juga harus menunjukkan bahwa dia adalah laki-laki yang setia dan penyayang sesuai sosok yang diharapkan D.
      Jika memang C tidak berkenan memaafkan D, maka dipersilahkan untuk mengambil jalur perceraian sebagai langkah terakhir yang bisa ditempuh C.

Sebagai contoh lain silahkan menonton film berjudul "FLIPPED (2010)"
     Dalam film tersebut jelas sekali diceritakan bagaimana seorang anak laki-laki berpikir dan menganalisa peristiwa yang baru saja dialaminya. Dan dalam waktu yang bersamaan akan diceritakan bagaimana sudut pandang anak perempuan mengenai peristiwa yang sama yang tadi dialami oleh anak laki-laki tersebut.
     Intinya, beda individu pasti akan beda pula pemahamannya akan peristiwa tertentu, MESKIPUN peristiwa yang dialami BENAR-BENAR SAMA PERSIS.

4. Konsultasi online membebaskan klien dari keterbatasan ruang dan waktu. Jadi dimana pun klien berada, maka dapat dengan mudah menghubungi konsultan dengan perjanjian untuk mengadakan konsultasi via YM dan merundingkan lebih dulu mengenai waktunya. Mengenai tempat, klien dapat dengan leluasa memilih dimana saja tempat yang nyaman untuk melakukan konsultasi, bisa di rumah ketika semua orang sudah tidur - bisa di taman ketika jam istirahat kantor - bisa menjelang jam pulang sekolah sambil menunggu anak keluar kelas. Yang jelas tidak ada batasan dan bisa disesuaikan dengan jam kerja konsultan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar